Minggu, 15 April 2012

MIMPI BERJUMPA RASULULLAH SAW


sufimuda

Tidur, kemudian bermimpi. Itu adalah masalah biasa. Just okey! Begitu kata para psikolog. Menurut Freud, otak manusia dua pertiganya adalah berada di bawah kendali dan kontrol otak bawah sadar, subconscious. Banyak kejadian-kejadian alam bawah sadar yang tidak terkelola dengan baik. Katakanlah terproses dengan baik-mirip kerja komputer. Komputer sendiri cara kerjanya meniru cara kerja otak manusia sehigga disebut juga dengan artificial intellegence. Adapun karena kerja otak bawah sadar itu, kemudian ada kejadian-kejadian yang berada di bawah kendalinya tiba-tiba muncul saat kita sedang tidur.




Pandangan semacam itu juga dianut juga oleh kebanyakan orang, yang tidak percaya dengan kekuatan dan pesan yang ada dalam mimpi, mimipi dianggap kembang tidur semata.


Tapi apapun mimpi kita, kita pernah bermimpi tentang sesuatu yang baik dan sesuatu yang buruk. Mimpi yang bisa saja dapat rezeki, ketemu kekasih, bertemu dengan orang-orang yang kita kasihi, termasuk anak-anak cowok ABG, adalah mimpi basah-abedwet!


Adapun mimpi buruk, nightmare adalah mimpi yang membuat kita ketakutan; mimpi dikejar-kejar binatang buas, mimpi gagal, ditinggal kekasih, dan lain-lain.


Tapi, mimpi sampai sekarang masih misterius. Dan kalau mimpi itu dialami oleh orang-orang penting, seperti penguasa, maka persoalannya menjadi lain.


Contoh, Nabi Ibrahim a.s. mimpi menyembelih putranya, Ismail. Nabi Ibrahim a.s. kemudian menyampaikan mimpinya dan meminta pendapat dari putranya Nabi Ismail a.s. Dan ketika Nabi Ibrahim yakin bahwa itu datang dari Allah SWT beliau pun mengerjakan mimpinya.


Nabi Muhammad SAW juga pernah bermimpi masuk ke kota Mekah dengan rambut dipotong pendek. Nabi Muhammad SAW yakin bahwa mimpi itu mengandung pesan bahwa dalam waktu dekat akan terjadi futhu Mekah. Nabi Muhammad SAW kemudian menjalankan mimpi itu dan berhasil masuk ke kota Mekah tanpa pertumpahan darah.


Zulaikha juga bermimpi bertemu nabi Yusuf a.s. ketika masih gadis. Dan dalam mimpi itu Zulaikha yakin bahwa dia adalah calon suaminya. Kemudian dia pun mempercayai sehingga dia mau menikah dengan Wazir Mesir, karena dalam mimpi laki-laki itu mengaku dari pejabat Mesir.


Raja Mesir juga mempercayai mimpi yang dialaminya. Dan bekat kearifan Nabi Yusuf a.s. mimpi yang merupakan isyarat bahwa akan terjadi bencana yang menimpa penduduk Mesir selama 7 tahun pun kemudian bisa diatasi dengan penghematan dan persiapan yang matang.


Mimpi bertemu dengan Rasulullah SAW sesungguhnya rohani kita dengan rohani Beliau benar-benar bertemu dan syetan tidak bisa menyerupai wajah Rasulullah SAW. Tentu kita harus kenal dulu dengan Rasulullah SAW barulah Beliau akan datang dalam mimpi kita. Bagaimana kita bisa mengenal wajah Beliau? Mengenalnya secara syariat dengan mengetahui riwayat hidup, sifat-sifat dan sunnahnya, akan tetapi itu tidak menjamin kita bisa berkenalan dengan Beliau, bisa saja Jin atau Syetan yag menyerupai wajah orang Arab dan mengaku sebagai Rasulullah SAW, apa alat pengukur untuk membedakan apakah yang datang itu Rasulullah SAW atau yang lain?


Sesungguhnya wajah Rasulullah SAW itu telah dibagikan kepada wajah para Khalifahnya, carilah khalifah Rasulullah SAW maka otomatis kita akan berjumpa dengan Rasulullah SAW. Khalifah Rasulullah SAW itu tidak lain adalah Para Ahli Silsilah mulai dari Saidina Abu Bakar Shiddiq sampai kepada Ahli Silsilah yang ke-36, dari sanalah kita berkenalan langsung dengan Rasulullah SAW.


Orang yang mengatakan telah bermimpi bertemu dengan Rasulullah SAW tapi tidak mempunyai seorang Mursyid pembimbing, maka pengalaman rohaninya perlu kita pertanyakan, berhati-hatilah dengan pengalaman rohani tanpa pembimbing. Abu Yazid dengan tegas mengatakan, “Barangsiapa menuntut Ilmu tanpa bimbingan seorang Syekh (Mursyid) maka wajib Syetan sebagai Syekh (Mursyid)nya”


Banyak sekali orang yang disesatkan syetan dalam menempuh perjalanan rohani dan lebih banyak lagi orang-orang yang merasa mendapatkan kebenaran hanya dengan membaca akan tetapi dia tidak mendapat apa-apa selain pengetahuan agama belaka, dan pengetahuan itu tidak akan menjamin keselamatan dia di dunia dan akhirat.


Pengetahuan agama akan bermanfaat jika dipraktekkan lewat bimbingan seorang Mursyid yang kamil Mukamil, yang Tali Keguruannya bersambung kepada sumber Ilmu yaitu Rasulullah SAW dan sudah pasti bersambung kepada Allah SWT, segala ilmu yang dipraktekkan benar-benar mendapat izin dari-Nya sehingga menjadi ibadah dan mendapat keridhaan-Nya.


Jangan bermimpi bisa bermimpi dengan Rasulullah SAW tanpa seorang pembimbing Rohani/Mursyid, jika telah dibimbing oleh Seorang Ahli Silsilah yang Kamil Mukamil jangankan bermimpi dengan Rasulullah SAW, berjumpa dengan Allah SWT pun bukan hal yang mustahil!



16.04.2012
http//SUFIDEMAK.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar